GAMBARAN PEMENUHAN NUTRISI PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LAKESSI KOTA PAREPARE
Abstract
Gizi yang seimbang membantu mempercepat proses penyembuhan penyakit tuberkulosis dan banyak di ketahui status gizi yang rendah di temukan lebih sering terjadi pada penderita tuberkulosis aktif dibandingkan orang sehat. Pentingnya perhatian terhadap makanan yang di peruntukkan bagi pasien penyakit Infeksi khususnya penderita tuberkulosis Paru. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Gambaran Pemenuhan Nutrisi Pada Pasien Penderita
Tuberkulosis Paru di PKM Lakessi Kota Parepare. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 30 pasien dengan tuberkulosis paru dan teknik yang digunakan adalah purposive sampling. Jenis penelitian ini menggunakan desain deskriptif. Instrumen yang digunakan adalah lembar kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 30 responden didapati gambaran nafsu makan pasien Tuberkulosis Paru berada pada kategori terpenuhi sebanyak 2 responden (7%) cukup terpenuhi 18 responden (33%) dan kurang terpenuhi 10 responden (60%), gambaran berat badan menunjukkan 20 responden 66,67% underwight dan 10 responden 33,33% normal; gambaran pemenuhan diit TKTP kategori terpenuhi 0 responden, cukup terpenuhi 3 responden (10%). Kurang terpenuhi 27 reponden (90%). Kesimpulan adalah pemenuhan nutrisi pada pasien Tuberkulosis Paru yang menjalani pengobatan sebagian besar berada pada tingkat keterpenuhan kurang terpenuhi yaitu 90%. Hasil penelitian ini diharapkan dapat
memberikan informasi tentang pemenuhan nutrisi pada pasien tubrkulosis paru untuk memperbaiki status gizi yang dapat mempenaruhi proses penyembuhan sehingga dapat memperbaiki kualitas hidup pasien.
Kata kunci: Pemenuhan Nutrisi, Tuberkulosis Paru
ABSTRACT
Balanced nutrition helps speed up the healing process of tuberculosis and it is widely known that low nutritional status is found to be more common in people with active tuberculosis than healthy people. The importance of attention to food that is intended for patients with infectious diseases, especially patients with pulmonary tuberculosis. The purpose of this study was to determine the description of nutritional fulfillment in patients with pulmonary
tuberculosis at PKM Lakessi, Parepare City. The sample in this study were 30 patients with pulmonary tuberculosis and the technique used was purposive sampling. This type of research uses a descriptive design. The instrument used is a questionnaire sheet. The results showed that of the 30 respondents, it was found that the appetite description of Pulmonary Tuberculosis patients was in the fulfilled category as many as 2 respondents (7%) quite
fulfilled 18 respondents (33%) and less fulfilled 10 respondents (60%), weight description showed 20 respondents 66 ,67% underweight and 10 respondents 33.33% normal; description of the fulfillment of the category of fulfilled TKTP diet 0 respondents, enough fulfilled 3 respondents (10%). Less fulfilled 27 respondents (90%). The conclusion is that the fulfillment of nutrition in Pulmonary Tuberculosis patients undergoing treatment is mostly at th delevel of fulfillment that is not fulfilled, namely 90%. The results of this study are expected to provide information about the fulfillment of nutrition in pulmonary tuberculosis patients to improve nutritional status which can affect the healing process so as to improve the quality of life of patients.
Keywords: Nutrition Fulfillment, Pulmonary Tuberculosis
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Adriani dan Wirjatmadi. 2012. Analisis Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Kekambuhan TB Paru. Jurnal Keperawatan Ners. Vol 2 no 1.5 Agustus2019.Diambildari:https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujph/article/view/3157.
Almatsier Sunita, 2010. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta. PT Sun.
Andrea. 2017. Hubungan Kepatuhan Berobat Dengan Pola Makan Pasien. Jurnal Kesehatan Unair.
Volume 2 no. 1.Juli 22 2019.Diambil dari: http://repository.upi.edu/9024/4/s_ktp_0803129_
chapter3.pdf.
Ariani Putri Ayu. 2017, Buku ilmu gizi , Yogyakarta, Nuha medika.
Barasi, Mary. 2009. At a glance ilmu gizi. PT. Gelora Aksara Pratama.
Bianto, Alwin. 2017. Aplikasi Pemenuhan Gizi Melalui Pola Makan Pada Penderita Tuberkolosis Paru Berbasis Android.Teknik informatika univrsitas sam ratulangi.Vol 10 number 1.Juni 13. Diambil dari: https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/informatika/article/viewFile/17853/17374.
Budiyanto Hendri. 2014. Perbedaan Frekuensi Makan Dan Status Gizi Pasien TB Paru Sebelum Dan Sesudah Diberikan Konseling Gizi Di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM). Fakultas ilmu ksehatan.Vol 1 no.1.Juni 13. Diambil dari: http://eprints.ums.ac.id/32137/.
Crofton, Desmon et al. 2017, Mengenal Tuberculosis Sejak Dini, Yogyakarta, Nuha Medika.
Dini, Nursiswati et al. 2015-2017, Rencana Asuhan Keperawatan Medical Beah. Jakarta. EGC.
Djati, Resky. 2018. Pemanfaatan Open Source software pendidikan oleh mahasiswa dalam rangka implementasi dan Undan – undang no.19 Tahun 2002. Diambil dari :http://eprints.ums.ac.id/52281/4/NASKAH%20PUBLIKASI.pdf
(22 juli 2019).
Efendi, Aan. 2017. Upaya Kepatenan Bersihan Jalan Napas. FKM Surakarta. Volume 2 no. 1. Juni 22 2019. Diambil d a r i :https://www.google.co.id/search?q=jurnal%20aan%20efendi.
Elsa. 2017. Hubungan Status gizi dan tingkat Pendapatan Terhadap Penyembuhan Tuberkulosis Paru. Jurnal PPNI Jateng.Vol 1 no 1.3 agustus 2019. Diambil dari: https://e journal.unair.ac.id/MGI/article/viewFile/7449/4458.
Gandy, et al. 2014.Gambaran Status Gizi pasien Tuberkulosis Paru (TB Paru) yang menjalani rawat jalan di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru.
Jurnal Fakultas Kedoktran UNDIP. Diambil dari: Vol 1 no 1. 5 Agustus 2019.http://eprints.undip.ac.id/32879/1/Bertin.pdf.
Hasanah. 2012. Laporan Pendahuluan Tuberculosis Paru. Diambil dari: https://www.academia.edu/8082027/LAPORAN_PENDAHULUAN_
TUBERKULOSIS_PARU_TBC.pdf (Juni 13).
Huda Amin, Kusuma Hardhi. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis Nanda NIC – NOC. Yogyakarta. Medi Action.
Isma, Sarwono.2017. Hubungan Status Gizi Dan Pendapatan Terhadap Kejadian Tuberculosis Paru. Jurnal perawat indonesia. Vol 1 no.1.Juni
Diambil dari :http://journal.ppnijateng.org/index.php/jpi/article/view/5.
Jimung Martinus. (2018). Petunjuk Praktis Karya Tulis Ilmiah. Jakarta. CV. Trans Info Media.
Kemenkes RI. 2018. Pusat Data Dan Informasi. Jakarta: Kemenkes.
Media Litbang Kesehatan. 2018. Media Penelitian Dan Pengembangan. Jakarta: Depkes.
Nata nasution et al. 2015, Nutrisi Dan Keperawatan, Yogyakarta, Dua Satria Offset.
Nurfebri. 2015. Faktor Yang mempengaruhi Pemenuhan Nutrisi. Diambil dari: ttp://nurfebrihanapertiwi.blogspot.com/2015/06/faktor-yang mempengaruhi-kebutuhan.html (22 Juli 2019.
Rina dan Bambang. 2016. Hubungan Diit TKTP Dan Tingkat Pendidikan Terhadap Penyembuhan Penyakit Infeksi Menular Di Rumah Sakit Muloarjo. Jurnal Perawat Indonesia.Vol 3. No 1.
Agustus 2019. Diambil dari:https://ojs.unud.ac.id/ index.php/mtk/ article/view/6311.
Savitri Tania. 2018. Penyebab seseoran tetap makan banyak tetapi tetap kurus. Diambil dari: https://hellosehat.com/hidup-sehat/fakta-unik/penyebab-banyak-makan-tapi-tetap-kurus/. (14Juli 2019).
Susanti Eri. 2018. Pengetahuan ibu hamil tentang preeklamsia dan eklamsia di BPS Suminten. Jurnal kebidanan.Vol 1no 1.Juni 2013. Diambil dari: http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/HealthyTadulako/article/view/5744.
Titiknol. 2016. Makanan yang disarankan dan pantangan untuk penderita tuberculosis. Diambil dari https://titiknol.co.id/peristiwa/makanan-yang disarankan-dan-pantangan-untuk-penderita-penyakit-tuberkulosis/ (juni 13).
Yudha dan Amalia. 2018. Indeks massa tubuh mempenaruhi aktivitas remaja Diambil dari:https://www.researchgate.net/publication/323610975_INDEX_MASSA_TUBUH_IMT_MEMPENGARUHI_AKTIVITAS_REMAJA_PUTRI_SMP_NEGERI_1_SUMBERLAWANG. (Juni 13).
Refbacks
- There are currently no refbacks.