GAMBARAN KEBUTUHAN CAIRAN PADA PASIEN CKD YANG MENJALANI HEMODIALISA DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ANDI MAKKASAU KOTA PAREPARE
Abstract
Cronic Kidney Disease (CKD) dimana kerusakan ginjal yang terjadi selama lebih dari tiga bulan berdasarkan kelainan patologis atau pertanda kerusakan ginjal seperti protinuria sehingga sangat diperlukan untuk melakukan tindakan hemodialisa dimana hemodialisa juga berfungsi untuk membuang ekses cairan dan menyeimbangkan elektrolit. Menurut PENEFRI Di indonesia angka kejadian CKD pada tahun 2010 sebanyak 2 juta kasus sedangkan
pasien yang menjalani HD baru 100.000 orang. Penelitan ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui gambaran keseimbangan cairan pada pada pasien CKD yang menjalani hemodilisa di RSUD Andi Makkasau. Metode yang digunakan adalah mengumpulkan data menggunakan lembar observasi pada responden yang disertakan dengan rumus IDGW. Hasil penelitian terdapat 2 pasien orang dewasa Nn “S” umur 18 dan Tn “J” umur 35 tahun masing-masing input cairan 418 cc dan 800 cc per 24 jam dan output cairan dialisat 1.000 cc. Kesimpulan penelitian yaitu kebutuhan cairan pada kedua pasien berbeda, meskipun kedua pasien sama-sama sudah tidak penah buang air kecil dan cairan yang ditarik setiap kali menjalani hemodialisa dalam jumlah yang sama. Diharapkan pasien dapat mengatur dan mengontrol asupan makanan dan minuman setiap hari agar pertambahan BB diantara dua sesi HD dapat ditoleransi oleh tubuh dan bagi tenaga medis diharapkan penelitian ini bisa dijadikan informasi tambahan untuk peningkatan pelayanan.
Kata kunci: CKD, Kebutuhan Cairan, Hemodialisa
ABSTRACT
Chronic Kidney Disease (CKD) where kidney damage occurs for more than three months based on pathological abnormalities or signs of kidney damage such as protinuria, so it is necessary to carry out hemodialysis where hemodialysis also functions to remove excess fluid and balance electrolytes. According to PENEFRI, in Indonesia, the incidence of CKD in 2010 was 2 million cases, while only 100,000 patients underwent HD. This study was conducted with the aim of knowing the description of fluid balance in CKD patients undergoing hemolysis at the Andi Makkasau Hospital. The method used is to collect data using observation sheets on respondents which are included with the IDGW formula. The results of the study were 2 adult patients, Ms. “S” aged 18 and Mr. “J” aged 35 years, each with fluid input of 418 cc and 800 cc per 24 hours and dialysate fluid output of 1000 cc.
The conclusion of the study was that the fluid requirements of the two patients were different, even though both patients had never urinated and the same amount of fluid was withdrawn each time they underwent hemodialysis. It is hoped that patients can regulate and control food and drink intake every day so that weight gain between two HD sessions can be tolerated by the body and for medical personnel, it is hoped that this research can be used as additional information to improve services.
Keywords: CKD, Fluid Needs, Hemodialysis
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Brunner & Suddarth. (2001). Keperawatan Medikal Bedah vol 2. Jakarta : EGC.
Kusnanto. (2016. Modul Pembelajaran Pemenuhan Cairan dan Elektrolit dikutip dari https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&
q=&esrc=s&source=web&cd=8&ved=0ahUKEwjxpLTZ76ncAhXVXisKHVQJAcQFgh7MAc&url=
http%3A%2F%2Fners.u n a i r . a c . i d % 2 F s i t e % 2 F i n d e x .
php%2Fdownload%2Fcategory%2F6-idangakademik%3Fdownload%3D99%3Amodulpembelajaran-pemenuhan-kebutuhan-cairanelektrolit&usg=AOvVaw0LXWSZ0 Qie_
FKc1NG0qBu4.
Lumenta, Nico A, dkk. (2004). Kenali Jenis penyakit dan Cara Penyembuhannya. Jakarta: PT Elex Media Komputindo (kelompok KOMPASGRAMEDIA).
Makalah Referat Kedokteran. (2010). Diet Pada Penyakit Ginjal dikutip dari http://referensikedokteran.blogspot.com/2010/07/diet-pada-penyakitginjal.html.
Meistatika, Soraya Candra. (2017). Hububugan Antara Motivasi dengan Perilaku Pembataasan Intake Cairan pada Pasien Penyakit Ginjal Kronik tahap Terminal yang menjalani Hemodialisa dikutip
dari proposal skripsi http://eprints.undip.ac.id/56258/1/Proposal_Skripsi.pdf.
Muttaqin, Arif & Kumala Sari. (2012). Asuhan Keperawatan Gangguan Sistem Perkemihan. Jakarta: Salemba medika.
RISKESDAS. (2013). Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan kementrian Kesehatan Republik Indonesia dikutip dari http://www.
depkes.go .id/resources/ download/general/Hasil%20Riskesdas%202013.pdf.
Roshadi, Caroline Bunker & Mary T. Kowalski. (2014). Buku Ajar Keperawatan Dasar vol.4. Jakarta: EGC.
Roshadi, Caroline Bunker & Mary T. Kowalski. (2014). Buku Ajar Keperawatan Dasar vol.5.. Jakarta:EGC.
Sloane, Ethel. (2003). Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta: EGC.
SOS Profesional. (2017). Manual Book Basic-Cardiac life support. Jakarta.
Syamsudin. (2011). Buku Ajara Farmakoterapi Kardiovaskuler dan Renal. Jakarta: Salemba Medika.
Tarwoto & Wartonah. (2011). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan edisi 4. Jakarta: Salemba Medika
Umy.ac.id. (2011). A6&isllowed=yA6&isllowed sampul dikutip dari http://reposi tory.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/7851/BAB%20 II%20.pdf?sequence=2&isAllowed=y.
Refbacks
- There are currently no refbacks.