FILOSOFI PENYAKIT BERBASIS KESEHATAN LINGKUNGAN
Abstract
ABSTRAK
Filosofi penyakit berbasis kesehatan lingkungan merupakan artikel yang mengupas tentang cara kerja atau siklus perjalanan hidup dan perkembangbiakan penyakit berbasis kesehatan lingkungan yang suka dan senang hidup pada lingkungan yang kurang bersih dan pada perilaku manusia yang kurang menghargai hidup sehat dan bersih. Karena Penyakit
berbasis lingkungan masih menjadi permasalahan hingga saat ini. ISPA dan diare yang merupakan penyakit berbasis lingkungan selalu masuk dalam 10 besar penyakit di hampir seluruh Puskesmas di Indonesia. World Health Organization (WHO) memperkirakan insiden Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di negara berkembang dengan angka kematian balita di atas 40 per 1000 kelahiran hidup adalah 15%-20% pertahun pada usia balita. Di Indonesia, Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) selalu menempati urutan pertama penyebab kematian pada kelompok bayi dan balita. Artikel ini bertujuan untuk menguraikan Tren Masalah Kesehatan Lingkungan, Penyakit Berbasis Lingkungan dan Filosofi Penyakit Berbasis Lingkungan yang terjadi di Indonesia. Jenis tulisan artikel ini adalah deskriptif dengan kajian kualitatif dari berbagai buku dan jurnal Kesehatan Masyarakat serta dianalisis dengan pendekatan filosofi penyakit berbasis kesehatan lingkungan.
ABSTRACT
The health based disease philosophy consists of articles that discuss the workings or life cycle and environmental health based disease breeding cycle that likes and likes to live in an unclean environment and in unhealthy humans who are healthy and clean. Because Environmental Based Disease is still a debate until now. ARI and diarrhea, which are environmental-based diseases, are among the top 10 diseases in almost all Puskesmas in Indonesia. The World Health Organization (WHO) estimates the incidence of Acute Respiratory Infection (ARI) in developing countries with underfive
mortality rates above 40 per 1000 live births is 15% -20% per year at the age of children under five. In Indonesia, Acute Respiratory Infections (ARI) always determine the first sequence of causes of death in infants and toddlers. This article is intended to explain the Trends in Environmental Health Problems, Environmental-Based Diseases and the Philosophy of
Environmental-Based Diseases that occur in Indonesia. The type of writing of this article is descriptive with a qualitative study of various Public Health books and journals which are analyzed by understanding the philosophy of disease based on environmental health.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Achmadi, U.F., 2005, Manajemen Penyakit Berbasis
Wilayah, Cetakan 1, Jakarta: Kompas Media
Nusantara, p 228-248.
Azkiya Zulfa,I Made Djaja, 2014, Faktor yYang Berpengaruh
Terhadap Kejadian Diare pada
Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Mekarwangi
Kota Bogor Tahun 2014, dimuat pada
https://anzdoc.com/faktor-yang-berpengaruhterhadap-
kejadian-diare-pada-balita-.html , diakses
/11/2018.
Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
–The National Planning Agency), 2018,
Laporan Pencapaian Millennium Development
Goals –A report on the achievement of
the Millennium Development Goals. Jakarta:
Bappenas, diakses 12/11/2018. Badan Pusat Statistik Nasional, 2017, Persentase rumah tangga terhadap sumber air minum layak 2017-2016 Diakses melalui https://www.bps. go.id/statictable/2009/04/06/1549/ persentaserumah-tangga-menurut-provinsi-dan-sumberair-minum-layak-1993-2017. html pada November 2018.
Blum Hendrik L.. 1974, Planning for Health, Development
and Aplication of Social Changes Theory, New York: Human Sciences Press.
Chandra Budiman, 2012, Pengantar Kesehatan Lingkungan,
Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2007, Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar Indonesia (Riskesdas).
Dwi Ayu, Penyakit Berbasis Lingkungan, dikutip dari https://www.scribd.com/doc/142328980/ Penyakit-Berbasis-Lingkungan-Oleh-Dwi-Ayu, diakses 15/11/2018.
Intan Silviana Mustikawati, 2017, Perilaku Cuci Tangan
Pakai Sabun Studi Kualitatif pada Ibu-Ibu di Kampung Nelayan Muara Angke Jakarta Utara; Studi Kualitatif, dimuat pada ARKESMAS, Volume 2, Nomor 1, Januari-Juni 2017, Jakarta: Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Esa Unggul, diakses 15/11/2018.
Kemenkes RI, 2018, Hasil Utama Riskesdas 2018, Kementeri Kesehatan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.
Kemenkes RI., 2013a, Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2013, Laporan Nasional 2013, http://doi.org/1 Desember 2013, diakses, 12/11/2018.
Kemenkes RI., 2013b, Riset Kesehatan Dasar. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Jakarta.
Kemenkes RI., 2012, Pedoman Pengendalian Infeksi Saluran Pernafasan Akut, Jakarta: Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan.
Kemenkes RI, Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan, www.depkes.go.id/ downloads/Buleti n% 20 Diare_Final(1).pdf.2011, diakses 13/11/2018.
Martinus Jimung, 2018, “Pengaruh Guru Sebagai Role Model terhadap Motivasi Penerapan PHBS Siswa di SMP Frater Parepare”,AKPER Fatima.
Menteri Kesehatan RI, Surat Edaran Nomor No.132 Tahun 2013 tentang Pelaksanaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat, dikutip dari http://www. ampl.or.id/release_files/863Surat-Edaran-
Menkes-tentang-Pelaksanaan-STBM.pdf, diakses 12/11/2018.
Rosa Vivien Ratnawati, 2018, Sampah Rumah Tangga, dikutip dari https://www.idntimes. com/news/indonesia/indianamalia/volume-sampah-2018-diprediksi-mencapai-665-juta-ton-1, diakses
/11/2018.
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat dikutip dari http://www.sanitasi.net/sanitasi-total-berbasismasyarakat.
html, diakses 14/11/2018.
Subdit Pengendalian Diare dan Infeksi Saluran Pencernaan Kemenkes RI. Pengendalian diare di Indonesia Dalam: Muliadi A, Manullang EV, Khairani, Widiantini W, Mulyanto NJ, Penyunting.
Situasi diare di Indonesia, Jakarta: Kementrian Kesehatan RI; 2011.h. 19-25 (Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan;
Vol 2), diakses 12/11/2018.
WHO, 2017, Underweight In Children. Diarrhoeal Disease http://www.who.int/gho/mdg/ poverty_hunger/underweight_text/en/index.html,diakses pada 20/11/2018.
WHO, 2015 yang dirilis dalam website UNICEF (2017) lebih dari 50 juta orang Indonesia belum menggunakan toilet sebagai sarana sanitasinya.
Refbacks
- There are currently no refbacks.